Melalui perjuangan panjang , lama dan berdarah-darah, entah sudah berapa ribu nyawa orang Palestina melayang secara syahid menjadi tumbal perjuangan negaranya yang berbuah manis dari sisi diplomatik karena Kamis 29 Nopember 2012 Melalui Sidang Majlis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.. Akhirnya Negara Palestina Diakui PBB Dalam Sidang Umum PBB tersebut telah memberikan suara bulat mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Hasil voting yang digelar, Palestina mendapat dukungan mayoritas yakni 138 anggota majelis umum PBB, hanya 9 menolak dan sisanya, 41 anggota, menyatakan abstain. Pengakuan PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa ) terhadap Palestina walaupun belum jadi anggota penuh baru diakui sebagai negara pemantau non-anggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau. Namun bagi Palestina, perkembangan baru ini memberi dorongan kuat di bidang legitimasi internasional dalam upaya mendapatkan kemerdekaan. Sementara bagi Israel dan sekutu pentingnya, Amerika Serikat (AS), pengakuan PBB itu merupakan kemunduran diplomatik dan berpotensi implikasi serius.
Banyak keuntungan
didapat dengan pengakuan PBB ini baik secara nasional maupun international
diantaranya membuka pintu bagi Palestina untuk bergabung dengan badan-badan
PBB, terutama Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Bergabungnya dengan ICC,
Maka Palestina bisa memperjuangkan tuduhan kejahatan perang terhadap Israel
untuk operasi militer dan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah
pendudukan.Secara internasional, hasil sidang MU PBB itu menempatkan Presiden
Palestina Mahmud Abbas dan agenda Palestina kembali di tengah panggung dunia.
Pemungutan suara itu memberikan dukungan internasional sangat besar bagi Abbas
dalam memperjuangkan wilayah Palestina merdeka yang meliputi Tepi Barat, Jalur
Gaza dan Yerusalem timur, wilayah yang dicaplok Israel dalam perang Timur
Tengah 1967.Seperti biasa Dubes AS di PBB Susan Rice dan Israel menentang hasil
voting ini. AS masih menolak keberadaan Palestina sebagai sebuah negara Namun
Perancis sangat mendukung dan akan terus membantu kemerdekaan
Palestina."Resolusi ini tidak menetapkan Palestina sebuah negara,"
kata Susan Rice, Dubes AS di PBB. sementara Perdana Menteri Israel,
Benjamin Netanyahu menganggap keputusan PBB tak merubah apapun. katanya.. dasar
Yahudi.Di Ramallah - Palesitna sempat terjadi keheningan saat proses voting
berlangsung di Markas PBB. Warga Palestina yang berkumpul di lapangan Yasser
Arafat, Tepi Barat, terlihat serius memantau jalannya voting melalui layar
besar yang dipasang. Namun keheningan ini digantikan teriakan, sorak-sorai dan
nyanyian serta gema takbir 'Allahu Akbar! membahana keangkasa raya sambil
berangkulan satu sama lain disertai pesta kembang api sebagai luapan
kegembiraan setelah tahu kemenangan hasil voting tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar